TELEPON UMUM NASIBMU KINI

Telepon umum di Indonesia sudah seperti buah simalakama Hidup segan mati tak mau karena menurut undang undang negara wajib menyediakan telepon yang bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat yang dalam hal ini diwakili oleh PT. Telkom yang menyediakan sarana tersebut. Kalau kita lihat banyak sekali Telepon umum yang sudah rusak bahkan sudah beralih fungsi. Di banyak Negara pengguna telepon umum menjadi fenomena yang lumrah di temui di setiap sudut kota. Tersebarnya telepon umum secara luas menyebabkan pemerintah di masing-masing negara guna mengatur perusahaan penyadia telepon umum. Berbeda dengan telepon umum di Indonesia yang umumnya di monopoli oleh satu perusahaan telekomunikasi yaitu PT. Telkom, telepon umum di Amerika serikat dan sebagian besar negara eropa dijalankan oleh beberapa perusahaan. Dengan demikian terjadi persaingan antar perusahaan dalam bisnis telepon umum karena masing-masing perusahaan memberikan pelayanan dan tarif yang berbeda. Selain persaingan antar perusahaan telepon umum, usaha telepon umum di luar pun, layaknya di Indonesia, mendapatkan tantangan dari perusahaan telepon seluler. Perkembangan telepon seluler telah banyak memengaruhi jumlah pengguna telepon umum, baik di Indonesia maupun di luar negeri. Banyak para pengguna telepon umum yang mampu untuk membeli telepon seluler beralih karena kenyamanan dan portabilitas yang ditawarkan oleh telepon seluler. Permasalahan ketidak efisienan dalam penggunaan telepon umum karena tempat telepon umum yang hanya ada di tempat-tempat keramaian, untuk menggunakan telepon umum pun kita harus menyediakan uang logam atau kartu telepon yang sesuai dengan telepon umum yang digunakan sehingga tidak sepraktis penggunaan telepon rumah atau pun telepon seluler. Terlebih telepon umum hanya bisa di pakai untuk saluran lokal sehingga untuk melakukan panggilan interlokal kita masih harus menggunakan sarana telepon lainnya. Tetapi sekarang ini telepon umum sudah jarang digunakan, Kedudukannya sudah digantikan dengan handphone atau telepon seluler dan teknologi CDMA seperti Esia dan Flesi, harganya juga lebih murah. Bayangkan saja Esia misalnya bila nelepon sejam hanya perlu bayar 5o Rupiah saja. Sedangkan telepon umum semenit 200 Rupiah. Memang prusahaan Esia milik Bakrie lebih berkembang daripada Telkom dan telepon umum. Oleh karena itu sebaiknya telepon umum butuh promosi yang lebih gencar lagi dan segera mengganti teknologinya saja . Belum lagi pendor telepon selurar atau ponsel yang kini semakin terjangkau harganya dengan fitur lengkap mulai dari fungsi telepon, Sms internet bahkan adabeberapa jenis handset yang sudah memiliki fasilitas Video call dan banyak operator telepon baik CDMA maupun GSM yang saling bersaing dengan tarif murah. Mudah mudahan Kedepan Pemerintah bisa menyediakan fasilitas telepon umum yang nyaman dan baik di seluruh pelosok negeri agar komunikasi dapat terus terhubung baik yang di kota besar maupun tempat terpencil. Terima kasih