KISAH


"Saya terima nikahnya, dan kawinnya Diana Lutfiah binti Sarman dengan mas kawin emas tersebut tunai !" Alhamdulillah lancar juga aku mengucapkan aqad nikah, walaupun butuh waktu tiga kali untuk mengucapkan kata yang sesederhana itu.

"Ya Allah hari ini telah Engkau izinkan aku untuk meraih setengah dien. Mudahkanlah aku untuk meraih sebagian yang lain."
"Ya Rabbi aku menikahinya karena Mu. Maka turunkanlah rasa cinta dan kasih sayang milikMu pada hatiku untuknya. Agar aku dapat mencintai dan menyayanginya dengan segenap hati yang ikhlas."

Sungguh sejak awal niatku menikahimu karena Allah. Sudah teramat bulat niat itu. Hingga Aku amat yakin akan pilihanku, Malam itu ku panjatkan do'a pada Nya.

"Robbi, tak dapat kupungkiri bahwa tidak hanya kecantikan wanita yang dapat mendatangkan cinta buat laki-laki, namun aku ingin mendapatkan cinta-Mu, ya' Robbi saksikanlah malam ini akan kubuktikan bahwa cinta sejatiku hanya akan kupasrahkan pada-Mu.
Karena itu, pertemukanlah aku dengan-Mu dalam Jannah-Mu !" Lalu kutatap raut wajah istriku dengan segenap hati yang ikhlas. Ah, .. betapa aku mencintainya.
Ia wanita sholehah.

Ya Allah sesungguhnya aku ini lemah, maka kuatkanlah aku dan aku ini hina maka muliakanlah aku dan aku fakir maka kayakanlah aku wahai Dzat yang maha Pengasih.


(Diedit dari sumbernya).

JENUH

U
Ada seorang teman berkeluh kesah “ saya jenuh dan serba salah terhadap pekerjaan yang dilakukan” dia merasa sudah melakukan hal yang maksimal yang bisa ia lakukan.

Padahal banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap tanggung jawab atau apa yang diamanatkan, kemudian tanpa disadari kita merasa apa yang telah kita lakukan sudah maksimal. Namun belum tentu bagi orang lain, teman, saudara atau bahkan keluarga kita sendiri.

Tidaklah adil bila kita menilai segala sesuatu dari kaca mata kita sendiri, hidup ini berjalan terus, tetapi kita menginginkan semua biasa-biasa saja tidak perlu ada tantangan apalagi gejolak. Kita hanya berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya jenuh, kitalah sebenarnya yang mengundang.

Penolakan kita untuk ikut mengalir membuat jenuh. Yang namanya hidup, pasti ada gelombang. Tidak ada sesuatu yang lurus-lurus saja. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita. Yang terpenting kita harus lebih ber syukur.

“Penyakit” itu bisa disembuhkan, apabila kita hidup dengan kesadaran dan menikmati setiap detik kehidupan. Leburkan egomu, dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kita tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kita akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan.

Bila itu terjadi. Ah, indahnya ……

TIPS MEMILIH JAS HUJAN

Hujan yang tiba-tiba turun kadang bikin kita repot juga, terlebih bagi kita para BikerSwan/BikerSwati yang harus buru-buru cari tempat berteduh, maka tidak heran sering terjadi kemacetan hampir disetiap jalan di ibukota kita tercinta ini.

Coba kita perhatikan saja berapa banyak titik kemacetan akibat beralih fungsi kolong jembatan, halte atau bawah jembatan penyebrangan yang dijadikan tempat berteduh para BikerS akibat tidak membawa jas hujan atau mungkin memang tidak punya.

Untuk itu ada baiknya sebelum berangkat atau melakukan perjalanan ada baiknya memeriksa kelengkapan, termasuk jas hujan tentunya.

Berikut sekedar sharing Tips memilih jas hujan.

1. Jas hujan yang beredar dipasaran ada 2 model pertama model jas, lengkap dengan celana dan kedua model ponco.
Model ponco tidak saya rekomendasikan karena banyak kasus sangat berbahaya mulai dari melilit dijari-jari biker yang bersangkutan sampai tersangkut disetang biker lain.

2. Pilih jas hujan dengan kualitas yang baik dalam artian bahan yang baik dan tidak mudah sobek atau rusak.

3. Pilih jas hujan yang terdapat garis mengkilat atau scotlight ini penting agar dimalam hari para bikerS dapat terlihat bikerS lain.

Tapi hal ini berpulang pada bikerS sendiri, ada kualitas ada harga, Tetapi bila kita pintar memilih bukan tidak mungkin mendapat barang bagus dengan harga yang terjangkau.

Semoga bermanfaat ....

HIKMAH PUASA SENIN KAMIS



Bismillah ..
Diantara puasa sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW. adalah puasa senin kamis. Jika dihubungkan dengan waktu, puasa senin kamis adalah puasa yang terdapat disetiap pekan.

Abu Hurairah .ra meriwayatkan bahwa :
Rasulullah SAW paling sering berpuasa Senin Kamis, ketika hal itu ditanyakan kepadanya
Beliau menjawab: Seluruh amal dibentangkan pada hari senin dan kamis.

Abu Qatadah al-Anshariy .ra meriwayatkan bahwa :
Rasulullah SAW pernah ditanya tentang puasa pada hari Arafah.
Beliau menjawab : Puasa itu menghapus dosa tahun lalu dan tahun yang akan datang.
Dan Beliau ditanya tentang puasa Asyura.
Beliau menjawab : Puasa itu menghapus dosa tahun yang lalu.
Beliau ditanya lagi tentang puasa senin kamis.
Lalu Beliau menjawab : Pada hari itu adalah hari dimana aku dilahirkan, aku dijadikan seorang utusan (Rasul) dan pada hari itu juga aku menerima wahyu.

Adapun hikmah didalam nya juga diriwayatkan bahwa :
Disurga ada pintu bernama rayyan. Hanya orang-orang yang berpuasa saja yang dapat masuk pintu itu.
Selain orang yang berpuasa tidak ada yang dapat memasukinya.

Puasa adalah yang membentengi seseorang dari api neraka yang membara.
Segala sesuatu itu ada zakatnya, sedang zakat jiwa itu adalah berpuasa. Dan puasa itu separuh dari kesabaran.

Dengan membiasakan puasa senin kamis menjadikan seorang hamba semakin dekat dengan Sang Khaliq dan merupakan ikatan janji seorang muslim kepada Allah SWT. Dimana ketaatan pada-NYA akan terus berlangsung, tidak hanya pada bulan Ramadhan saja.

Semoga kita bisa meneladani apa yang diperbuat dan disyariatkan Rasulullah SAW, agar kehidupan akan jauh lebih bermakna.
Amin ......

www.scribd.com/doc/.../Hikmah-Puasa-Senin-Kamis

PERAWATAN BUSI KENDARAAN

Pengalaman ini berawal pada saat saya pergi keluar kota.
Hari itu minggu 26 Februari 2006, sekitar pukul 18.30 Wib, setelah berjalan 70 km dari jakarta (Grogol) menuju Rangkas bitung, Kab.Lebak Banten dalam cuaca rintik hujan tiba-tiba sepeda motor yang saya tunggangi mati mendadak, semula saya berpikir jangan-jangan kehabisan bensin, maklum waktu itu tunggangan masih motor 2tak yang rada ngebul dan boros bensin ditambah jarum penunjuk bahan bakar memang mati, tapi setelah dicek bensin masih setengah tengki.

Setelah dicek ternyata BUSI yang bermasalah apesnya lagi busi cadangan samimawon gak bisa dipakai plus gak ada bengkel yang buka (mungkin libur kali), tetapi atas petunjuk "Abang ojek" yang kebetulan ngebantuin ngakalin dengan cara kepala busi yang terbuat dari keramik dipecah tapi ini jangan dicontoh kecuali dalam keadaan darurat karna dapat merusak mesin. Singkat kata sampailah dirumah dengan selamat.

Dari pengalaman tersebut sebaiknya perlu diperhatikan untuk merawat agar busi tetap dalam kondisi prima.

Berikut Sekedar Sharing buat para BikersWAN n' BikersWATI

1. Lepaslah busi dengan hati – hati karna setiap kendaraan memiliki ukuran kunci busi dan busi yang berbeda. Jangan sekali – kali kita menggunakan kunci pas untuk membuka busi.

2. Bersihkanlah terlebih dahulu bagian lubang busi dengan menggunakan kain atau lap yang bersih. Dan periksalah drat pada lubang busi apakah drat lubang busi masih dalam kondisi bagus.

3. Mulailah membersihkan busi dengan tepat. Bersihkanlah busi menggunakan minyak tanah atau bensin. sikatlah busi menggunakan sikat kawat yang tidak terlalu kasar. Setelah busi bersih dan sudah kering. Bersihkan electrode masa dengan menggunakan kikir plat tipis atau amplas halus. Dan ukurlah celah busi untuk mengoptimalkan kinerja busi.

4. Ukurlah celah busi sesuai ketentuan pabrik motor anda. Perhatikan jika busi terlalu renggang, maka tingkat pengapiannya akan berkurang. Hal ini menyebabkan menurunnya performa motor dan akan mengakibatkan meningkatnya penggunaan bahan bakar atau boros. Sebaliknya jika busi terlalu rapat, maka tingkat pengapiannya akan tinggi tetapi sering terjadi ledakan pada busi tersebut (knalpot nembak). Maka dari itu celah busi harus sesuai dengan standar motor anda.

5. Pasang busi dengan pas jangan miring. Kalau memasang busi tidak pas akan mengakibatkan drat pada lubang busi tersebut akan cepat tipis.

6. Bersihkan busi secara teratur. Usia busi biasanya tergantung dari cara perawatan anda. Maka dari itu agar usia pemakain busi dapat lebih panjang, sebaiknya bersihkan busi secara rutin. Bila kondisi businya sudah buruk (+/- 5000 km) kewajiban anda untuk menggantinya dengan yang baru.
DAN yang terpenting BAWA SELALU BUSI CADANGAN.


Semoga bermanfaat

KETIKA CINTA BERBUAH SURGA

Kontribusi dari Habiburrahman El Shirazy (Thursday, 30 November 2006)

Di tanah Kurdistan , ada seorang raja yang adil dan shalih. Diamemiliki seorang anak laki-laki yang tampan, cerdas, dan pemberani.
Saat-saat paling menyenangkan bagi sang raja adalah ketika dia mengajari anaknya itu membaca Al-Quran. Sang raja juga menceritakan kepadanya kisah-kisah kepahlawanan para panglima dan tentaranya di medan pertempuran. Anak raja yang bernama Said itu, sangat gembira mendengar penuturan kisah ayahnya. Si kecil Said akan merasa jengkel jika di tengah-tengah ayahnya bercerita, tiba-tiba ada orang yang memutuskannya.

Terkadang, ketika sedang asyik mendengarkan cerita ayahnya tiba-tiba pengawal masuk dan memberitahukan ada tamu penting yang harus ditemui oleh raja. Sang raja tahu apa yang dirasakan anaknya.
Maka, dia memberi nasihat kepada anaknya, Said, Anakku, sudah saatnya kamu mencari teman sejati yang setia dalam suka dan duka. Seorang teman baik, yang akan membantumu untuk menjadi orang baik. Teman sejati yang bisa kau ajak bercinta untuk surga.
Said tersentak mendengar perkataan ayahnya.. “Apa maksud Ayah dengan teman yang bisa diajak bercinta untuk surga? tanyanya dengan nada penasaran.
Dia adalah teman sejati yang benar-benar mau berteman denganmu, bukan karena derajatmu, tatapi karena kemurnian cinta itu sendiri, yang tercipta dari keikhlasan hati. Dia mencintaiumu karena Allah. Dan dengan dasar itu kau pun bisa mencintainya dengan penuh keikhlasan karena Allah. Kekuatan cinta kalian akan melahirkan kekuaan dahsyat yang membawa manfaat dan kebaikan. Kekuatan cinta itu juga akan bersinar dan membawa kalian masuk surge.
Bagaimana cara mencari teman seperti itu, Ayah tanya Said.
Sang raja menjawab, Kamu harus menguji orang yang hendak kau jadikan teman. Ada sebuah cara menarik untuk menguji mereka. Undanglah siapapun yang kau anggap cocok menjadi temanmu untuk makan pagi di sini, di rumah kita. Jika sudah sampai di sini, ulurlah dan perlamalah waktu penyajian makanan. Biarkan mereka semakin lapar.Lihatlah kemudian apa yang mereka perbuat. Saat itu, rebuslah tiga buitr telur. Jika dia tetap bersabar, hidangkanlah tiga telur itu kepadanya. Lihatlah, apa yang kemudian mereka perbuat! Itu cara yang paling mudah bagimu. Syukur jika kau bisa mengetahui perilakunya lebih dari itu.
Said sangat gembira mendengar nasihat ayahnya. Dia pun mempraktekkan cara mencari teman sejati yang cukup aneh itu. Mula-mula ia mengundang anak-anak para pembesar kerajaan satu per satu. Sebagian besar dari mereka marah marah karena hidangnya tidak keluar-keluar. Bahkan, ada yang pulang tanpa pamit dengan hati kesal, ada yang memukul-mukul meja, ada yang melontarkan kata-kata tidak terpuji, memaki-maki karena terlalu lama menunggu hidangan.
Diantara teman anak raja itu, ada seorang bernama Adil. Dia anak seorang menteri. Said melihat sepertinya Adil anak yang baik hati dan setia. Maka dia ingin mengujinya. Diundanglah Adil untuk makan pagi. Adil memang menunggu keluarnya hidangan dengan setia. Setelah dirasa cukup, Said mengeluarkan sebuah piring berisi tiga telur rebus.
Melihat itu, Adil berkata keras, “Hanya ini sarapan kita? Ini tidak cukup mengisi perutku!
Adil tidak mau menyentuh telur itu. Dia pergi begitu saja meniggalkan Said sendirian. Said diam. Dia tidak perlu meminta maaf kepada Adil karena meremehkan makanan yang telah dia rebus dengan kedua tangannya. Dia mengerti bahwa Adil tidak lapang dada dan tidak cocok untuk menjadi teman sejati.
Hari berikutnya, dia mengundang anak seorang saudagar terkaya. Tentu saja anak saudagar itu sangat senang mendapat undangan makan pagi dari anak raja. Malam harinya, sengaja ia tidak makan dan melaparkan perutnya agar paginya bisa makan sebanyak mungkin. Dia membayangkan makanan anak raja pasti enak dan lezat.
Pagi-pagi sekali, anak saudagar kaya itu telah datang menemui Said. Seperti anak-anak sebelumnya, dia menunggu waktu yang lama sampai makanan keluar. akhirnya, Said membawa piring dengan tiga telur rebus di atasnya.
Ini makanannya, saya ke dalam dulu mengambil air minum kata Said seraya meletakkkan piring itu di atas meja.
lalu Said masuk kedalam. tanpa menunggu lagi, anak saudagar itu langsung malahap satu persatu telur itu. Tidak lama kemudian, Said keluar membawa dua gelas air putih. Dia melihat ke arah meja ternyata tiga telur itu telah lenyap.
Ia kaget.
Mana telurnya? tanya Said pada anak saudagar.
Telah aku makan.
Semuanya?
Ya, habis aku lapar sekali
Melihat hal itu Said langsung tahu bahwa anak saudagar itu juga tidak bisa dijadikan teman setia. Dia tidak setia. Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Sesungguhnya, Said juga belum makan apa-apa.
Said merasa jengkel kapada anak-anak di sekitar istana. Mereka semua mementingkan diri sendiri. Tidak setia kawan.
Tidak bisa merasakan suka dan duka bersama. Akhirnya, Said meminta izin kepada ayahnya untuk pergi mencari teman sejati.

Akhirnya, Said berpikir untuk mencari teman di luar istana. Kemudian, mulailah Said berpetualang melewati hutan, ladang, sawah, dan kampung-kampung untuk mencari seorang teman yang baik,sampai akhirnya, di suatu hari yang cerah, dia bertemu dengan anak seorang pencari kayu yang berpakaian sederhana.
Anak itu sedang memanggul kayu bakar. Said mengikutinya diam-diam sampai anak itu tiba di gubuknya. Rumah dan pakaian anak itu menunjukkan bahwa dia sangat miskin. Namun, wajah dan sinar matanya memancarkan tanda kecerdasan dan kebaikan hati. Anak itu mengambil air wudhu, lalu shalat dua rakaat. Said memerhatikannya dari balik rumpun pepohonan.
Selesai salat, Said datang dan menyapa, Kawan, kenalkan namaku Said. Kalau boleh tahu, namamu siapa? Kau
tadi shalat apa?;
Namaku Abdullah. Tadi itu shalat dhuha.

Lalu, Said meminta anak itu agar bersedia bermain dengannya dan menjadi temannya.
Namun, Abdullah menjawab Kukira kita tidak cocok menjadi teman. Kau anak orang kaya, malah mungkin anak bangsawan. Sedangkan aku, anak miskin. Anak seorang pencari kayu bakar.
Said menyahut, Tidak baik kau mengatakan begitu. Mengapa kau membeda-bedakan orang? Kita semua adalah hamba Allah. Semuanya sama, hanya takwa yang membuat orang mulia di sisi Allah. Apa aku kelihatan seperti anak yang jahat sehingga kau tidak mau berteman denganku? Kau nanti bisa menilai, apakah aku cocok atau tidak menjadi temanmu.
Baiklah kalau begitu, kita berteman. Akan tetapi, dengan syarat hak dan kewajiban kita sama, sebagai teman yang seia-sekata.
Said menyepakati syarat yag diajukkan oleh anak pencari kayu itu. Sejak hari itu, mereka bermain bersama; pergi ke hutan bersama ,memancing bersama, dan berburu kelinci bersama. Anak tukang kayu itu mengajarinya berenang di sungai, menggunakan panah dan memanjat pohon di hutan. Said sangat gembira sekali berteman dengan anak yang cerdas, rendah hati, lapang dada dan setia. Akhirnya, dia kembali ke istana dengan hati gembira.
Hari berikutnya, anak raja itu berjumpa lagi dengan teman barunya. Anak pencari kayu itu langsung mengajaknya makan di gubuknya. Dalam hati, Said merasa kalah, sebab sebelum dia mengundang makan, dia telah diundang makan.
Di dalam gubuk itu, mereka makan seadanya, sepotong roti, garam, dan air putih. Namun, Said makan dengan sangat lahap. Ingin sekali rasanya dia minta tambah kalau tidak mengingat, siapa tahu anak pencari kayu ini sedang mengujinya. Oleh karena itu, Said merasa cukup dengan apa yang diberikan kepadanya.
Selesai makan, Said mengucapkan hamdalah dan tersenyum. Setelah itu, mereka kembali bermain. Said banyak menemukan hal-hal baru di hutan, yang tidak dia dapatkan di dalam istana. Oleh temannya itu dia diajari untuk mengenali dan membedakan jenis dedaunan dan buah-buahan di hutan; antara daun dan buah yang bisa dimakan yang bisa dijadikan obat, serta yang beracun.
Dengan mengenal jenis buah dan dedaunan di hutan secara baik, kita tidak akan repot jika suatu kali tersesat.

Persediaan makanan ada di sekitar kita. Inilah keagungan Allah kata anak pencari kayu.
Seketika itu, Said tahu bahwa ilmu tidak hanya dia dapat dari madrasah seperti yang ada di ibukota kerajaan ilmu ada di mana-mana. Bahkan, di hutan sekalipun. Hari itu, Said banyak mendapatkan pengalaman berharga.
Ketika matahari sudah condong ke Barat, Said berpamitan kepada sahabatnya itu untuk pulang. Tidak lupa, Said mengundangnya makan di rumahnya besok pagi. Lalu, dia memberikan secarik kertas pada temannya itu.
Pergilah ke ibu kota , berikan kertas ini kepada tentara yang kau temui di sana . Dia akan mengantarkanmu ke rumahku,kata Said sambil tersenyum.
Insya Allah aku akan datang. Jawab anak pencari kayu itu.

Pagi harinya, anak pencari kayu sampai juga di istana. Dia sama sekali tidak menyangka kalau Said adalah anak raja.
Mulanya, dia ragu untuk masuk istana. Akan tetapi, jika mengingat kebaikan dan kerendahan hati Said selama ini, dia berani masuk juga.
Said menyambutnya dengan hangat dan senyum gembira. Seperti anak-anak sebelumnya yang telah hadir di ruang makan itu. Said pun menguji temannya ini. Dia membiarkannya menunggu lama sekali. Namun, anak pencari kayu itu sudah terbiasa lapar. Bahkan, dia pernah tidak makan selama tiga hari. Atau, terkadang makan daun-daun mentah saja.
Dia hanya berpikir, seandainya semua anak bangsawan bisa sebaik anak raja ini, tentu dunia akan tentram.
Selama ini, dia mendengar bahwa anak-anak pembesar kerajaan senang hura-hura. Namun, dia menemukan seorang anak raja yang santun dan shalih.
Akhirnya, tiga butir telur masak pun dihidangkan. Said mempersilahkan temannya untuk memulai makan. Anak pencari kayu bakar itu mengambil satu. Lalu, dia mengupas kulitnya pelan-pelan. Sementara Said mengupas dengan cepat dan menyantapnya. Lalu dengan sengaja Said mengambil yang ketiga, mengupasnya dengan cepat dan melahapnya.
Temannya selesai mengupas telur. Said ingin melihat apa yang akan dilakukan temannya dengan sebitur telur itu,
apakah akan dimakannya sendiri atau.?
Anak miskin itu mengambil pisau yang ada di dekat situ. Lalu, dia membelah telur itu jadi dua. Yang satu dia pegang dan yang satunya lagi, dia berikan kepada Said. Tidak ayal lagi, Said menangis terharu.
Lalu Said pun memeluk anak pencari kayu bakar itu erat-erat seraya berkata. “Engkau teman sejatiku! Engkau teman sejatiku! Engkau temanku masuk surga.
Sejak itu, keduanya berteman dan bersahabat dengan sangat akrab. Persahabatan meraka melebihi saudara kandung.
Mereka saling mencintai dan saling menghormati karena Allah swt.
Karena kekuatan cinta itu mereka bahkan sempat bertahun-tahun mengembara bersama untuk belajar dan berguru kepada para ulama yang tersebar di Turki, di Syiria, di Irak, di Mesir dan di Yaman.
Setelah berganti bulan dan tahun, akhirnya keduanya tumbuh dewasa. Raja yang adil, ayah Said meninggal dunia.
Akhirnya, Said diangkat menjadi raja untuk menggantikan ayahnya. Menteri yang pertama kali dia pilih adalah Abdullah,
anak pencari kayu itu. Abdullah pun benar-benar menjadi teman seperjuangan dan penasihat raja yang tiada duanya.
Meskipun telah menjadi raja dan menteri, keduanya masih sering malakukan shalat tahajud dan membaca Al-Quran bersama. Kecerdasaan dan kematangan jiwa keduanya mampu membawa kerajaan itu maju, makmur, dan jaya.---
baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur.---

Dikutip dari sebuah karya Habiburrahman El Shirazy